Wahai Ayah Jangan Lewatkan Masa Mengantar Anak ke Sekolah, Karena Itulah Masa Romantis Bersama Anakmu
Kamis, 30 Januari 2020
Edit
Buat Ayah, Jangan Lewatkan Masa Mengantar Anak ke Sekolah, Karena Itulah Masa Romantis Bersama Anakmu
Tidak sedikit ayah yang punya waktu luang namun menganggap ringan masa mengantar anak sekolah padahal disitulah masa romantis bersama anak
Kita bisa ngobrol dalam perjalanan dengan anak melingkarkan tangannya di perut kita, anak mendekap kita tidak ada jarak, kita bisa ngobrol layaknya teman
Sesampai di sekolah kita, di tempat tunas-tunas bangsa akan tumbuh, akan ada momen romantis berpisah melepas anak yang akan masuk ke kelas.
Anak mencium tangan kita, kita mencium pipi dan kepala anak, anak balas mencium kita, kita bisa memperbaiki tasnya, jilbabnya yang miring, kita bisa tos dulu dan bisa bercanda sebentar.
Hati ayah siapa yang tidak haru saat melepas anak masuk ke kelas, meski mengantar setiap hari rasa haru itu pun selalu menyeruak di hati saat melepas anak mau memasuki kelas.
Tidak hanya ayah anak pun merasakan hal sama ayah, anak merasa haru diantar anak, merasa berat ditinggal ayah, akan terlihat di mata anak rasa tidak ingin ditinggalkan oleh ayah, sehingga setelah cium tangan kita, dia akan dada dengan kita…”dada…” percayalah anak merasakan hal sama
Saya pun menikmati saat melihat anak berjalan melangkahkan kaki mungilnya menuju kelas. Saya pandangi dari belakang sambil berdoa di hati, “Ya Allah jadikanlah anakku anak yang shalih dan berikan dia ilmu yang manfaat”.
Akan ada rasa haru lagi yang menyeruak di hati, anakku sudah besar ya… Saya pandangi sampai anakku hilang dari pandangan karena masuk kelas atau terhalang oleh ramainya keceriaan anak2 yang mau masuk kelas.
Untuk para ayah jangan lewatkan masa romantis dengan anak, saat mengantar anak sekolah, sempatkan waktu meski seminggu sekali meski sebulan sekali.
Karena banyak ayah yang ingin merasakan masa romantis bersama anak namun terkendala waktu yang tidak memungkinkan, sampai ada yang sangking pinginnya mengambil cuti demi pingin mengantar anak sekolah.
Karena mereka paham benar saat anak besar, momen itu tak akan pernah terulang lagi.
Tidak sedikit ayah yang punya waktu luang namun menganggap ringan masa mengantar anak sekolah padahal disitulah masa romantis bersama anak
Kita bisa ngobrol dalam perjalanan dengan anak melingkarkan tangannya di perut kita, anak mendekap kita tidak ada jarak, kita bisa ngobrol layaknya teman
Sesampai di sekolah kita, di tempat tunas-tunas bangsa akan tumbuh, akan ada momen romantis berpisah melepas anak yang akan masuk ke kelas.
Anak mencium tangan kita, kita mencium pipi dan kepala anak, anak balas mencium kita, kita bisa memperbaiki tasnya, jilbabnya yang miring, kita bisa tos dulu dan bisa bercanda sebentar.
Hati ayah siapa yang tidak haru saat melepas anak masuk ke kelas, meski mengantar setiap hari rasa haru itu pun selalu menyeruak di hati saat melepas anak mau memasuki kelas.
Tidak hanya ayah anak pun merasakan hal sama ayah, anak merasa haru diantar anak, merasa berat ditinggal ayah, akan terlihat di mata anak rasa tidak ingin ditinggalkan oleh ayah, sehingga setelah cium tangan kita, dia akan dada dengan kita…”dada…” percayalah anak merasakan hal sama
Saya pun menikmati saat melihat anak berjalan melangkahkan kaki mungilnya menuju kelas. Saya pandangi dari belakang sambil berdoa di hati, “Ya Allah jadikanlah anakku anak yang shalih dan berikan dia ilmu yang manfaat”.
Akan ada rasa haru lagi yang menyeruak di hati, anakku sudah besar ya… Saya pandangi sampai anakku hilang dari pandangan karena masuk kelas atau terhalang oleh ramainya keceriaan anak2 yang mau masuk kelas.
Untuk para ayah jangan lewatkan masa romantis dengan anak, saat mengantar anak sekolah, sempatkan waktu meski seminggu sekali meski sebulan sekali.
Karena banyak ayah yang ingin merasakan masa romantis bersama anak namun terkendala waktu yang tidak memungkinkan, sampai ada yang sangking pinginnya mengambil cuti demi pingin mengantar anak sekolah.
Karena mereka paham benar saat anak besar, momen itu tak akan pernah terulang lagi.
Related Posts